M Mukhtasar Syamsuddin dilahirkan di Palopo, Sulawesi Selatan, 2 Februari 1968. Menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) dan magister (S-2) bidang filsafat di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, masing-masing pada 1992 dan 2000. Pada 2002-2003 mengikuti perkuliahan filsifat di Department of Philosophy, Seoul National University, Korea Selatan dan menyelesaikan program pendidikan doktor (S-3) di Department of Philosophy, School of Humanities, Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Korea Selatan (2006). Pada 2019, dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Filsafat dengan pidato pengukuhan berjudul “Konsep Fundamental Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Kritik Filsafat Timur.” Banyak menghasilkan karya tulis dan laporan penelitian, di antaranya Jalan Menuju Kemandirian Desa: Analisis Kritis Dampak Penerapan Model Saemaul Undong di Desa Bleberan, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (bersama Tim Peneliti Fakultas Filsafat UGM, PSTS UGM, 2020); Menyingkap Labirin Hoax: Ketiadaan Makna dalam Berbahasa Menurut Teori Kebenaran Alfred Tarski (IHDN Denpasar, 2019); Kebenaran Teoritis Pancasila dalam Perspektif Filsafat Analitik Saul Aaron Kripke (2018); Problem Pikiran-Tubuh dalam Perspektif Filsafat Analitik Gilbert Ryle (2017); Paralelisme Psikofisikal Rudolf Carnap: Investigasi Filosofis Hubungan Pikiran-Tubuh (2016); “Indonesian Philosophy: Its Meaning and Relevance in the Contex of Asian Countries Development”, dalam International Journal of the Asian Philophical Association (2015); dan lain-lain. Pada 2009, sebagai Fullbright Scholar, berkesempatan memberikan kuliah filsafat dan Islam di Indonesia pada College of Art, Northeastern State University, Tahlequah, Oklahoma, USA.