Hokky Situngkir dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 7Februari 1978. Direktur Research Center for Complexity Studies di Surya University dengan berbagai area penelitian interdisipliner computational sociology, memetics and cultural evolutionary studies, dynamical systemanalysis, neural network and statistical modeling. Pendiri (2002) dan saatini menjabat Presiden Bandung Fe Institute, organisasi penelitian kompleksitas pertama di Indonesia. Memakai metode fisika, matematika, dan komputasi pada berbagai elemen budaya Indonesia, mulai dari penemuan geometri fraktal pada batik, candi, anyam-anyaman, tenun, hingga kulinerNusantara. Menulis buku Fisika Batik dan Kode-kode Nusantara. Lulusan Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (2001) ini adalah penggagas pendataan budaya tradisional Indonesia secara partisipatif melalui website Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI), yang menduduk-kannya sebagai Ketua Dewan Pembina. Sebagian penelitiannya mendapat penghargaan sebagai most prospective Innovations in Indonesia (2009-2011) dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Ashoka Fellow sejak 2012 dan dianugerahi Ahmad Bakrie Award (2011) sebagai ilmuwan muda berprestasi. Selain itu, juga menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk rekor dunia Basis Data Batik secara Matematis dan Geometris (2012), Penghargaan Nasional HaKI dari Kementerian Negara Hukum dan HAM (2013), dan Penghargaan Perak dalam Ganesha Innovation Championship Award (GICA 2014) dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Majalah Tempo (2012) menobatkannya sebagai satu dari 10 Tokoh Penemu Indonesia.