Airlangga Pribadi Kusman dilahirkan di Jombang, Jawa Timur, 23 November 1976. Pengajar Ilmu Politik pada Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga, Surabaya (sejak 2004) dan Direktur Centre for Governance and Citizenship Studies (CGCS), Universitas Airlangga (sejak 2016) serta Staf Ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (sejak 2016). Meraih gelar Sarjana Politik dari Departemen Ilmu Politik, FISIP Universitas Airlangga (2002) dan Master Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (2006). Peneliti pada Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK), Universitas Paramadina ( 2007-2009) dan associate researcher pada Departemen Politik Soegeng Sarjadi Syndicated (2002-2004) ini, memperoleh gelar PhD dari Asia Research Center Murdoch University, Australia (2006), dengan disertasi berjudul “The Politics of Good Governance in Post-Authoritarian East Java: Intellectuals and Local Power in Indonesia.” Aktif mengikuti berbagai lokakarya, seminar, serta konferensi tingkat nasional dan internasional, antara lain, lokakarya “Intoleransi Keagamaan di Indonesia Pasca-Orde Baru”, Jakarta (2016); konferensi “Australian Political Science Association”, Murdoch University, Australia (2013); konferensi internasional “The Paradox of Innovation in Governance Practices”, University Brunei Darussalam (2012); seminar nasional “Pemilu Lokal dan Problem Kemiskinan pada Era Reformasi”, Jakarta (Oktober 2008), dan lain-lain. Penulis buku The Religious Intolerance as a Reflection of the Governance Failure (akan terbit 2017) dan salah satu bab dalam buku Bayang-bayang Fanatisme: Esai-esai untuk Mengenang Nurcholish Madjid (2007) itu, banyak menulis artikel di sejumlah jurnal serta media massa luring dan daring.