Daud Aris Tanudirjo lahir di Klaten pada 1959. Meraih gelar Sarjana Arkeologi (1985) dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dan Master of Arts (1991) serta PhD (2002) dari Australian National University, Canberra, Australia. Mengajar di Departemen Arkeologi UGM (sejak 1986). Minat kajian utamanya adalah perkembangan dan pengaruh pemikiran arkeologi terhadap masyarakat (arkeologi publik) serta arkeologi austronesia. Banyak melakukan penelitian arkeologi, khususnya di kawasan kepulauan Indonesia timur, serta kerap mengikuti sidang-sidang UNESCO, ASEM, dan ASEAN mengenai warisan budaya dan kebudayaan. Karya tulisnya dimuat di berbagai jurnal dan buku, di antaranya “Theoretical Trends in Indonesian Archaeology”, dalam buku Theory in Archaeology: A World Perspective (1995); “Prehistory of Indonesian Archipelago”, dalam Cambridge World Prehistory (2013); “Shifting Sands”, dalam majalah Inside Indonesia (Juli-September 2016), “Mempertanyakan Austronesia, Meneguhkan Identitas Indonesia”, dalam Jejak Austronesia Indonesia (2016); “Reflection on the Production of Knowledge, from post-Modernism to Pseudoscience”, dalam Jurnal Humaniora 29 (1), Februari 2017; dan “The Austronesian Diaspora: A Perspective from Indonesia”, dalam The First Islanders, Prehistory and Human Migration in Island Southeast Asia