Artikel ini memahami proses dekolonisasi sebagai proposal historis melawan dominasi kapitalisme di negara-negara Dunia Ketiga. Proses tersebut bekerja melalui pembumian paham Marxisme sebagai kerangka pengetahuan untuk menyingkap konteks struktural yang melanggengkan eksploitasi sosial. Upaya intervensi intelektual diikuti oleh penemuan antitesis politik untuk keluar dari belenggu penindasan struktural tersebut. Berangkat dari pemahaman dekolonisasi sebagai perjuangan antikapitalisme di negeri-negeri jajahan, artikel ini akan menguraikan proses politik tersebut dari analisis ekonomi-politik Sukarno tentang problem kapitalisme-imperialisme dan antitesis yang diformulasikannya, yakni Marhaen dan Marhaenisme. Berangkat dari tafsir pengetahuan Marxisme sebagai bagian untuk membongkar proses dekolonisasi, maka tujuan utamanya adalah bagaimana memahami nasionalisme Sukarno dalam horizon solidaritas internasional. Perspektif kebangsaan internasionalisme yang merupakan bagian tak terpisahkan dari rangkaian analisis struktural Sukarno melampaui tatanan kapitalisme yang berangkat dari proyek politik pembebasan nasional menuju proyek politik internasional antikapitalisme yang melahirkan Konferensi Asia Afrika, Bandung, 1955 dan Proyek Politik Dunia Ketiga.
Kata Kunci : anti-kapitalisme, dekolonisasi, imperialisme, Marhaen, Marxisme, Sukarno
EDISI
Mengenang Konferensi Asia Afrika, Menentang Kapitalisme Global | 44 | 2025-03-25
BAGIKAN
Beli Prisma Cetak
Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini