Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi

Humor dalam Sistem Totaliter dan Otoriter Membandingkan Uni Soviet dan Orde Baru

Daniel Dhakidae

Penulis memusatkan perhatian pada humor di tingkat tertinggi, yaitu pengolahan bahasa yang penuh dengan segala perlengkapan fonetik, gramatikal, dan pemaknaan, yang juga berarti logika, psikologi, sosiologi, dan politik, sebagai bahan pengolahan humor. Bahasa menunjukkan inteligensi persis se­bagaimana pekerja humor yang mengolahnya. Semakin tinggi humor semakin tinggi pula teknik bahasa yang pada gilirannya mengangkat posisi para pelaku humor, baik dalam tingkat inteligensi maupun posisinya di dalam kelas sosial. Dengan mengatakan itu, para pelaku humor tidak lain dari para cendekiawan di dalam setiap sistem sosial dan politik di mana pun. Penulis juga mengambil risiko dengan membandingkan pelaku humor di Uni Soviet, yang sudah runtuh berkeping-keping tahun 1989, dan Orde Baru Indonesia yang secara teoretis pun sudah runtuh pada 1998, meski tidak ber­keping-keping kira-kira sepuluh tahun berselang. Keduanya adalah sistem yang sangat berbeda. Apakah humor mampu menghubungkannya?

Kata Kunci : Ekonomi-Politik; Fenomenologi; Humor; Orde Baru; Uni Soviet