Ketimpangan Utara-Selatan dalam Globalisasi Abad ke-21

BAGIKAN



Saat ini, masalah utama dalam relasi negara-negara utara (global north) dengan negara-negara selatan (global south) adalah tidak adanya ruang dialog, baik bilateral maupun multilateral, yang setara dan inklusif. Ketimpangan itu menjadi alasan di balik belum kuatnya agenda global untuk perubahan yang bisa mengikat komitmen negara-negara utara dalam membantu negara-negara selatan. Kondisi tersebut kian dipersulit dengan langkah unilateral negara-negara maju yang lebih mendahulukan kepentingan nasionalnya ketimbang mengakomodasi kepentingan bersama. Sementara di pihak negara-negara selatan, belum “muncul” tokoh vokal yang mampu berkolaborasi antar pemimpin negara selatan untuk menyatakan solidaritas global atas nama kepentingan negara-negara selatan. Absennya kolaborasi pemimpin negara-negara lintas benua itulah juga berkontribusi penting terhadap ketimpangan utara selatan. Pada akhirnya, negara-negara selatan tetap bertumpu secara ekonomi dan politik pada negara-negara utara. Menindaklanjuti berbagai fenomena tersebut, tulisan ini berupaya mengelaborasi kepentingan Utara-Selatan Bumi dalam globalisasi abad ke-21.

Kata Kunci : abad ke-21, ekonomi-politik, globalisasi, Utara-Selatan, third worldism

EDISI

Mengenang Konferensi Asia Afrika, Menentang Kapitalisme Global | 44 | 2025-03-25

BAGIKAN


Beli Prisma Cetak

Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini

Webstore

Berlangganan Newsletter