test

Peter Kasenda

Peter Kasenda lahir di Bandung. Belajar di Jurusan Perancis dan Sejarah di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia. Sejarawan ini juga pernah menimba ilmu di Akademi Hubungan Internasional dan Sekolah Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta. Dosen sejarah di Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta, ini pernah menjadi relawan untuk Padepokan Filosofi dan Pondok Tani, Purwokerto. Menulis sejak mahasiswa dan tulisannya banyak berkisah mengenai Soekarno. Tulisan pertamanya mengenai Soekarno dimuat harian Prioritas pada 2-3 Oktober 1986. Selain itu, dia juga menulis tentang tokoh militer Indonesia seperti Nugroho Notosusanto, Tahi Bonar Simatupang, dan Sarwo Edhie Wibowo yang diterbitkan jurnal Prisma pada 1991, 1992, dan 1993. Dia menjadi kontributor buku Tokoh Indonesia dalam Era Pembangunan (1987); 90 Tahun Bung Karno (1991); managing editor buku Non Aligned Movemnet Toward The Next Millenium Volume II dan III (1995); Bung Karno tentang Marhaen dan Proletar (1999); Sukarno Muda: Biografi Pemikiran, 1926–1933 (2010); John Lumingkewas Merah Darahku, Putih Tulangku, Pancasila Jiwaku (2010); kontributor buku Mereka Bilang Kita Orang Indonesia (2010); Heldy Cinta Terakhir Bung Karno (2011); kontributor buku Kembali Ke Cita-cita Proklamasi (GMNI Koordinator Daerah Jawa Barat, 2011); Zulkifli Lubis Kolonel Misterius di Balik Pergolakan TNI-AD (2012); dan Hari-Hari Terakhir Sukarno (2012).