Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi
Dalam keterbungkaman kritik semasa Orde Baru, humor berfungsi penting bagi kehidupan politik, meski kajian humor terbata-bata mengungkapnya. Setelah Reformasi 1998, gairah penelitian humor meningkat pesat, termasuk dari berbagai bidang ilmu yang terkesan jauh dari dunia humor. Para pakar memperlihatkan obsesi teoretis dengan sejumlah kajian yang berusaha menukik dan menunjukkan keberdayaan praktik humor. Perkembangan humor; secara global membutuhkan perbincangan serius, karena makin mengancam kemanusiaan. Humorologi di Indonesia, yang diperjuangkan oleh Arwah Setiawan sejak 1977, selayaknya didorong dan dikembangkan.
Kata Kunci : globalisasi, humor, kajian, komoditas politik, kritik