Gerakan radikalisme keagamaan yang menyulut aksi kekerasan dan terorisme merupakan gejala modern sangat kompleks. Sebagai gerakan politik yang dibangun di atas premis keagamaan, ia tidak saja berhubungan dengan ideologi, tapi juga dengan masalah struktural diakibat rezim yang berkuasa gagal mengelola arus modernisasi dan globalisasi. Rasa kacau mendorong individu yang tidak beruntung dalam percaturan ekonomi politik bergerak ke titik ekstrem; krisis identitas. Memahami persinggungan antara ideologi, sosial-ekonomi dan politik identitas memungkinkan kita menyusun langkah strategis yang terpadu dan komprehensif untuk memutus mata rantai radikalisme dan terorisme.
Kata Kunci : None