Tanah Papua bukan tanah kosong. Di sana hidup jutaan Orang Asli Papua, komunitas yang selama ini penghidupannya sangat bergantung pada hutan dan tanah. Sekarang, mereka terancam oleh investasi sawit yang telah merampas hutan dan tanah masyarakat adat Papua. Investasi tersebut sama sekali tidak memberi manfaat bagi Orang Asli Papua dan perekonomian daerah, namun justru membawa dampak yang merugikan. Berdasarkan perhitungan cost-benefit analysis (CBA), manfaat ekonomi investasi sawit di Papua sebesar Rp 17,64 triliun, sedangkan kerugian ekonomi mencapai Rp 96,63 triliun akibat terjadinya kerusakan lingkungan. Investasi sawit tidak perlu dilanjutkan. Orang Asli Papua butuh ruang hidup untuk tumbuh-berkembang sebagai manusia sejati dan berhak mendapatkannya sebagai warga negara. Negara harus bertanggung jawab dengan mengembalikan dan mengakui hak Orang Asli Papua atas hutan dan tanah mereka.
Kata Kunci : cost-benefit analysis, investasi sawit, Orang Asli Papua, ruang hidup, Tanah Papua
EDISI
Kerentanan dan Keadilan | 43 | 2024-12-03
BAGIKAN
Beli Prisma Cetak
Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini