Islam, Sekularisme, dan Demokrasi di Eropa: Pengalaman Perancis

BAGIKAN



Kehadiran Islam di Perancis memompa sentimen islamofobia. Fakta ini memaksa pemerintah merekayasa integrasi sosial dan politik masyarakat muslim di Perancis. Tumbuhnya organisasi dan intelektual muslim yang akrab dengan sekularisme (laïcité) dan demokrasi membuktikan bahwa argumentasi para islamofob lemah. Namun, banalisasi simbol Islam dan orkestrasi fou de Dieu di tengah krisis ekonomi global mengokohkan tesis Voltaire, “despotisme Islam” dan the clash of civilisation-nya Huntington. “Islam Indonesia” dapat diekspor guna meruntuhkan imajinasi peyoratif Barat atas Islam sekaligus membebaskan akal budi kaum islamis-jihadis-integris dari obskurantisme keagamaan yang menyesatkan.

Kata Kunci : None

Kehadiran Islam di Perancis memompa sentimen islamofobia. Fakta ini memaksa pemerintah merekayasa integrasi sosial dan politik masyarakat muslim di Perancis. Tumbuhnya organisasi dan intelektual muslim yang akrab dengan sekularisme (lacit) dan demokrasi membuktikan bahwa argumentasi para islamofob lemah. Namun, banalisasi simbol Islam dan orkestrasi fou de Dieu di tengah krisis ekonomi global mengokohkan tesis Voltaire, "despotisme Islam" dan the clash of civilisationnya Hunting-ton. "Islam Indonesia" dapat diekspor guna meruntuhkan imajinasi peyoratif Barat atas Islam sekaligus membebaskan akal budi kaumislamis-jihadis-integris dari obskurantisme keagamaan yang menyesatkan.

EDISI

Islam dan Dunia: Perjumpaan di Tengah Perbenturan | 29 | 2010-10-25

BAGIKAN


Beli Prisma Cetak

Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini

Webstore

Berlangganan Newsletter