Makalah ini membahas perkembangan politik pergerakan nasional Indonesia dan kaitannya dengan perkembangan politik kewargaan di kota kolonial Surabaya sejak 1906 hingga berakhirnya kekuasaan kolonialisme Belanda, Maret 1942. Tak dapat dimungkiri, kiprah politik kaum pergerakan anti- kolonial di Indonesia menjadi tema besar dalam kajian sejarah Indonesia modern. Namun, pan- dangan politik dan kiprah mereka terkait lingkungan kota tempat tinggal mereka hingga kini relatif terabaikan dalam kajian sejarah Indonesia. Tulisan yang merupakan ringkasan disertasi ini memberi sumbangan cukup berarti pada peran aktif kaum pergerakan dalam dinamika politik kota serta pandangan mereka tentang hak-hak kewargaan orang Indonesia di dalamnya.
Kata Kunci : dewan kota, kaum pergerakan, kota kolonial, politik kewargaan, Surabaya