Reindustrialisasi Indonesia adalah sebuah keniscayaan. Intinya adalah merevitalisasi kembali industri manufaktur. Akan tetapi, kisah sukses zaman Orde Baru sebelum terjadinya krisis Asia (Asian Financial Crisis, AFC) tak bisa diulang kembali. Industri yang bertumpu pada upah murah dan represi terhadap buruh sudah ketinggalan zaman. Indonesia harus naik kelas, produktivitas tinggi, dan tingkat upah layak adalah kunci. Zaman sudah berganti, tantangan dan lingkungan global pun sudah berubah. Sejak krisis Asia, pasar domestik menjadi lebih dominan. Keragaman karakteristik daerah-daerah harus menjadi kekuatan untuk mendorong dinamisme internal dari perekonomian nasional. Formasi angsa terbang ala Asia Timur, di paruh kedua abad ke-20, mungkin bisa diadopsi dalam konteks ekonomi domestik Indonesia saat ini (internal flying-geese) untuk mendorong kedinamisan internal tersebut.
Kata Kunci : deindustrialisasi, dinamisme internal, produktivitas, reindustrialisasi, upah layak