Korupsi dalam Sejarah Pascakolonial dan Hubungan Indonesia-Belanda*

BAGIKAN



Skandal, eksploitasi, dan penyalahgunaan kekuasaan banyak menarik perhatian ilmiah. Namun, untuk waktu cukup lama, sejarah korupsi nyaris tak pernah dianalisis secara sistematis. Sekitar dua dekade silam, serangkaian proyek penelitian baru tentang sejarah korupsi diluncurkan di berbagai negara di Eropa. Saat ini, hasil dari proyek tersebut diakui sebagai contoh Historiografi Baru Korupsi yang banyak menekankan karakter kontekstual dan politis dari tudingan, skandal, dan wacana korupsi dalam sejarah. Sepanjang abad ke-19 dan ke-20, perdebatan tentang isu korupsi di tanah jajahan melesap dalam wacana publik dan politik, baik di metropolis maupun di koloni. Selain itu, pada era pascakolonial di banyak negeri dan para pembuat kebijakan internasional, muncul pertanyaan dengan cara apa warisan kolonial dapat menjelaskan isu-isu korupsi dewasa ini. Artikel ini, selain menggali lebih dalam tren historiografi dan perkembangan historis di balik wacana korupsi dalam hubungan Belanda-Indonesia, merupakan sebuah pengantar lebih luas untuk proyek penelitian “Colonial Normativity: Corruption and Difference in the Netherlands-Indonesian Relationship 1870s-2010s.”

 

Kata Kunci : historiografi, imperium, korupsi, pascakolonial, peralihan budaya, Politik Etis

EDISI

Sejarah Terbarukan, Korupsi Berkelanjutan | 43 | 2024-07-25

BAGIKAN


Beli Prisma Cetak

Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini

Webstore

Berlangganan Newsletter