Proses bagaimana land reform menjadi kebijakan pemerintah nasional setelah bergantinya rezim pengua- sa pada 1998 merupakan topik studi yang penting dan menarik, terutama bila penelitinya adalah scholar- activist yang sejak awal terlibat dan ikut mengembangkan studi politik agraria Indonesia. Artikel ini mem- perlihatkan bagaimana seorang scholar-activist menempati posisi dan mempersiapkan positioning-nya dalam kaitan dengan proses-proses kebijakan land reform, argumentasi yang diajukan, pilihan metodologi penelitian, sajian pengetahuan yang dipilih, serta strategi untuk melakukan perubahan kebijakan. Periode 2004-2012 merupakan fokus penelitian ini, saat Indonesia berada di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) dikepalai Joyo Winoto. Metode penelitian berupa observasi partisipasi ini diramu dengan pembabakan dan dramaturgi dipilih agar bisa meng- gambarkan pelbagai peristiwa interaksi antara kekuatan-kekuatan gerakan sosial dan negara untuk kemudian menjelaskan sebagian dari mekanisme dan proses pembuatan kebijakan land reform.
Kata Kunci : etnografi, gerakan sosial, kebijakan land reform, politik agraria, sholar-activist