Sistem pangan nasional yang tangguh dan kuat akan mendukung kesejahteraan masyarakat. Karena pemerintah memiliki banyak keterbatasan, maka pembangunan sistem pangan nasional perlu dibarengi dengan pembangunan ketangguhan sosial, sehingga setiap turbulensi bisa dihadapi langsung oleh masyarakat. Sayangnya, selama ini masyarakat kita dididik secara sentralistik, termasuk pola konsumsi yang secara kolektif merespons sesuatu dengan corak berpikir homogen. Budaya diversifikasi pangan dapat dikatakan telah hilang dengan pesatnya industrialisasi dan penggalangan impor pangan. Sudah selayaknya keberagaman corak berpikir ditumbuhkembangkan dengan memberi keleluasaan dan kewenangan penuh kepada komunitas lokal, sehingga kebijakan pangan yang mereka susun tampil berdaulat. Pendek kata, Kekuatan sosial jauh lebih penting dbandingkan dengan kekuatan teknis.
Kata Kunci : diversifikasi pangan, kearifan lokal, kekuatan sosial, kemandirian, ketahanan pangan