Dalam teori pembangunan Dunia Ketiga, berkembang dua perspektif dan pendekatan. Pertama, perspektif kapitalisme pasar bebas dengan pendekatan kapital. Kedua, perspektif sosialis dengan pendekatan sumber daya manusia. Masing-masing melahirkan wacana aksiologi yang berbeda. Yakni, masyarakat berkelimpahan dengan konsumsi massal, dan masyarakat tanpa kelas. Kegagalan keduanya melahirkan perspektif alternatif, yaitu aliran sosial demokrasi di dunia maju dan aliran strukturalis di Dunia Ketiga. Di Indonesia, pendekatan strukturalis melahirkan alternatif aksiologi masa depan yang dekat, yaitu perekonomian mandiri yang akan terjadi setelah terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat dan terbangunnya prasarana dan ketersediaan teknologi tepat guna.
Kata Kunci : None