Selain membahas perdebatan tentang “Ekonomi Pancasila” antara Mubyarto dan Arief Budiman pada awal tahun 1980-an dalam konteks kekinian, tulisan ini juga mencari relevansinya dalam konteks saling bersaling antara tatanan ekonomi Barat yang hegemonik, tatanan ekonomi Cina yang mendunia, dan tatanan ekonomi Islam yang mewarnai sebagian wajah dunia. Lantas bagaimana meletakkan sistem ekonomi pasar berbasis Pancasila di tengah persaingan ketiga tatanan ekonomi dunia tersebut? Pada dasarnya, tulisan ini merupakan titik temu dari kritik Arief Budiman terhadap Mubyarto untuk merumuskan Ekonomi Pancasila agar tidak terperangkap normatif nilai-nilai yang sulit diterapkan dengan mengajukan sistem ekonomi pasar yang integratif, terkoordinasi, dan berbasis solidaritas dalam bentuk Sistem Ekonomi Gotong Royong.
Kata Kunci : Ekonomi Pancasila, globalisasi, kerakyatan, Sistem Ekonomi Gotong Royong, solidaritas