Krisis finansial yang berskala global dewasa ini menunjukkan bahwa kapitalisme penuh dengan kontradiksi internal dan rapuh—sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh Karl Marx lebih dari satu abad yang lalu. Krisis ini sendiri dengan segera membuka selubung kerangka institusional yang menjadi ‘kembaran alamiah’ kapitalisme: demokrasi liberal. Atas dasar itu, demokrasi liberal mulai digugat justru karena ia telah memfasilitasi dan memberikan kerangka kelembagaan bagi tumbuh dan berkembangnya kapitalisme yang dinilai melahirkan ketidakadilan sosial. Akibat krisis ganda itu gagasan demokrasi deliberatif—sebagai alternatif dari demokrasi liberal—dan ekonomi yang lebih berwatak keadilan—sebagai alternatif dari kapitalisme—kini muncul sebagai wacana tanding.
Kata Kunci : None