Urbanisasi, Informalisasi, dan Krisis Sosial Ekologis: Imajinasi yang Melampauinya

BAGIKAN



Urbanisasi dan perkembangan kota di dunia, termasuk di negeri-negeri Selatan, mengikuti trajektori modernisasi. Namun, kota yang dianggap menjadi penanda kemajuan peradaban tetap meninggalkan berbagai kontradiksi, konflik, dan persoalan berupa ketimpangan, kemiskinan, dan mereka yang terpinggirkan dari akses pada sumber daya ruang maupun alam. Kontras dengan kota-kota negara industri, pengeksklusian dan keterpinggiran dengan bentang skala luas terus mereproduksi ulang keberadaan sektor informal. Sejak akhir milenium lalu, ancaman bencana buatan manusia semakin kasat mata menjadi bagian dari krisis sosial-ekologis di perkotaan. Namun, untuk bertahan hidup di batas subsisten, muncul suara protes, resistensi, dan bangkitnya daya juang mereka yang terpinggirkan, sering kali dengan imajinasi sosial untuk mengubah kehidupan kota dan kawasan perkotaan menjadi lebih adil dengan tidak hanya memanusiakan manusia, tetapi juga melestarikan alam dan lingkungan hidup kita.

Kata Kunci : imagined community, kota, krisis sosial-ekologis, sektor informal, urbanisasi

EDISI

Transformasi Ruang Kota : Mencari Keadilan Sosial - Ekologis | 40 | 2021-03-03

BAGIKAN


Beli Prisma Cetak

Dapatkan prisma edisi cetak sekarang dengan klik dibawah ini

Webstore

Berlangganan Newsletter