Budiawan

Budiawan

Budiawan lahir di Klaten, Jawa Tengah, 24 Maret 1965, adalah staf pengajar di Program Studi Kajian Budaya dan Media, Sekolah Pascasarjana UGM sejak 2011. Sebelumnya, 2004 – 2010, dosen di Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Menyelesaikan S-3 dan S-2 di Program Studi Kajian Asia Tenggara, National University of Singapore (NUS) berturut-turut ke belakang pada 2003 dan 1999. Sebelumnya (1992-1995) menempuh S-2 di Program Pascasarjana Studi Pembangunan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, tidak [di]selesai[kan] karena kemelut kampus. Menyelesaikan S-1 di Jurusan Sejarah Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UGM pada 1991. Menulis beberapa buku antara lain, Sejarah sebagai Humaniora – Kumpulan Esei (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), sebagai editor Sejarah dan Memori: Titik Simpang dan Titik Temu (Yogyakarta: Penerbit Ombak 2013), sebagai editor Ambivalensi: Postkolonialisme Membedah Musik sampai Agama di Indonesia (Yogyakarta: Jalasutra, 2010). Publikasi terbaru yang telah terbit antara lain: “Malay(sian) writers and their links to their Indonesian counterparts, 1950-1965” dalam Inter-Asia Cultural Studies (Taiwan), Vol. 16, No. 1, March 2015; “Versöhnung heißt mehr als friedliche Koexistenz”, dalam Anett Keller (ed.), Indonesien 1965 ff: Die Gegenwart eines Massen mordes Ein politisches Lesebuch (Berlin: Regiospectra, 2015).