Anwar Ibrahim

Anwar Ibrahim

Dato Seri Anwar bin Dato Ibrahim Abdul Rahman dilahirkan di Ceruk Tok Kun, Bukit Mertajam, Pulau Pinang, Malaysia, 10 Agustus 1947. Meraih gelar Sarjana Muda Pengajian Melayu (Sastra) dari Universiti Malaya pada 1971. Presiden Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM, 1968-1971) dan Presiden Persatuan Bahasa Melayu Universiti Malaya (PBMUM, 1968) ini adalah pendiri Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM,1971) dan menjabat presiden organisasi ini sampai dengan tahun 1982. Dia pernah ditahan selama tiga tahun (1974-1976) karena menggelar aksi demonstrasi menentang kemiskinan di Baling, salah satu desa di negara bagian Kedah. Selain pernah menjadi Presiden II Majlis Belia Malaysia (MBM), dia adalah salah satu anggota Majelis Pemuda Muslim Dunia (1975-1982) mewakili kawasan Asia-Pasifik. Pada 1982, bergabung dengan partai “Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu” (The United Malays National Organisation, UMNO) yang dipimpin Mahathir Mohamad. Pada tahun yang sama, Anwar Ibrahim terpilih sebagai anggota parlemen Permatang Pauh. Dia dilantik menjadi Menteri Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga pada 1983, Menteri Pertanian (1985-1986), Menteri Pendidikan (1986-1990), dan Menteri Keuangan (1990-1998).  Penulis buku Menangani Perubahan (1988) dan The Asian Renaissance (1997) serta puluhan artikel ini adalah salah seorang pendiri International Institute of Islamic Thought (IIIT) dan menjabat Presiden ke-25 UNESCO (1989-1991) serta Presiden II International Islamic University of Malaysia (1988). Dia memegang tampuk Wakil Perdana Menteri Malaysia pada November 1993 dan diberhentikan dengan “tidak hormat” pada 2 September 1998. Bulan April 1999, dia divonis hukuman enam tahun penjara atas tuduhan korupsi dan sembilan tahun penjara atas tuduhan sodomi; kemudian dibebaskan dari penjara pada 2 September 2004.   Reformasi yang bergulir di Malaysia tak lama setelah Anwar Ibrahim dicopot dari jabatan Wakil Perdana Menteri Malaysia melahirkan Partai Keadilan Nasional, yang bersama Partai Islam Se-Malaysia (PAS) dan Partai Aksi Demokratik (DAP) membentuk koalisi “Barisan Alternatif.” bulan Agustus 2003, Partai Keadilan Nasional bergabung dengan Partai Rakyat Malaysia membentuk Partai Keadilan Rakyat (PKR) dipimpin oleh Dr Wan Azizah Wan Ismail.  Anwar Ibrahim duduk sebagai “penasihat” PKR dan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen dalam Pemilu 2008. Pada 14 April 2008, PKR, PAS dan DAP membentuk koalisi “Pakatan Rakyat.” Satu bulan lebih setelah (kembali) ditahan atas tuduhan melakukan tindak asusila, pemimpin oposisi itu dilantik sebagai anggota parlemen mewakili daerah pemilihan Pematang Pauh pada 26 Agustus 2008.•