Frans A Djalong lahir di Borong, Manggarai Timur, Flores, 16 Agustus 1977. Pengajar di Departemen Sosiologi, FISIPOL UGM. Menamatkan pendidikan S-1 Sosiologi (1997-2004) dengan skripsi berjudul “Logika Representasi Teoritis dan Ilusi Antropologi Barat: Sumbangan Kritik Gramatologi Derrida untuk Ilmu Sosial”; menempuh pendidikan Master of Arts in Human Right and Democracy in Southeast Asia (MA HARD-SEA), Universitas Gadjah Mada dan University of Oslo Norwegia (2007-2011) dengan tesis berjudul “Discourse of Two Subjects: The Making of the Poor and the Powerful (Study Case in Three Manggaraian Districts, Eastern Indonesia).” Sejak 2006 bekerja sebagai peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, dengan fokus kajian hubungan antara pembangunan ekonomi, politik demokrasi, keamanan-pertahanan. Memproduksi sejumlah karya tulis, antara lain, “Diversity, Democratization and Indonesian Leadership” dalam Australian Journal of International Affairs, Vol. 70, No.4, 2016; bersama Morgan Brigg, “Post-Fundamentalist Islamism and the Politics of Citizenship in Indonesia,” dalam Politics of Citizenship in Indonesia (2022); “Crossing Borders: Indonesian Experience with Local Conflit Resolution,” dalam Mediating Across Difference: Oceanic and Asian Approaches to Conflict Resolution (2011); Pandemi, Konflik, Transformasi: Tantangan Demokrasi dan Inklusi Sosial (editor bersama Luqman-nul Hakim dan Mohtar Mas’oed, 2021); serta “Reorientalising Islam: Terrorism and Discourse on Evil,” dalam Jurnal Sosial Politik JSP, Vol 12, 2010.