Peter Carey dilahirkan di Yangon, Myanmar, April 1948. Selama 50 tahun lebih menggeluti penelitian tentang Pangeran Diponegoro dan latar belakang Perang Jawa (1825-1830), selain tentang periode Inggris di Jawa (1811-1816). Meraih gelar Sarjana (Juni 1969) di Trinity College, Universitas Oxford, Inggris dan Laithwaite Fellow, jabatan akademis bidang sejarah modern di universitas yang sama (1979-2008). Menjalani program Master bidang kajian Asia Tenggara di Cornell University (1969-1970) dan meraih gelar PhD pada 1975 dengan disertasi tentang Pangeran Diponegoro dan Perang Jawa. Fellow Emeritus di Trinity College, Oxford (2008-sekarang) ini pernah menjadi dosen tamu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya- Universitas Indonesia (FIB-UI). Co-founder Cambodia Trust untuk Indonesia (2008-2012), sebuah yayasan difabel yang didirikannya pada November 1989 dengan tujuan membantu para korban pertambangan di Kamboja ini, kerap menjadi narasumber tentang sejarah dan politik Indonesia di media Inggris. Disertasinya bertajuk “The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785–1855” diterbitkan pada 2007 dan diterjemahkan ke bahasa Indonesia berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa, 1785–1855 (2011). Versi ringkasnya berjudul Destiny: The Life of Prince Diponegoro of Yogyakarta, 1785-1855 (2014) dialihbahasakan dan diterbitkan menjadi Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro, 1785-1855 (2014). Menulis dan menyunting banyak buku, antara lain, The British in Java, 1811-1816: A Java Account (1992), yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia berjudul Inggris di Jawa, 1811- 1816 (2017); Babad Dipanagara: An Account of the Outbreak of the Java War (1825-30) (1981); Korupsi dalam Silang Sejarah Indonesia: Dari Daendels sampai Reformasi (2017); Urub iku Urub; Untaian Persembahan 70 Tahun Profesor Peter Carey (2019); bersama G Carter Bentley, East Timor at the Crossroads: The Forging of a Nation (1995); bersama Steve Cox, Generations of Resistance: East Timor (1995); East Timor: Third World Colonialism and the Struggle for National Identity (1996); Burma: The Challenge of Change in aDivided Society (1997); dan sebagainya.