JJ Rizal dilahirkan di Jakarta pada 1975 ini menyelesaikan kuliah (1998) di Jurusan Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, dengan skripsi berjudul “Sitor Situmorang: Biografi Politik 1956-1967.” Dia mendirikan Penerbit Komunitas Bambu (Kobam) yang secara khusus menggarap buku-buku ilmu pengetahuan budaya dan humaniora. Selain menjadi editor buku, dia juga membuat tulisan-tulisan sejarah di berbagai media massa terkemuka. Dia menjadi kolomnis sejarah Batavia-Betawi- Jakarta di sebuah majalah Internasional yang berpusat di Belanda, MOESSON Het Indisch Maandblad(2001-2006). Pada 2009, dia mendapat Anugerah Budaya Gubernur DKI Jakarta. Tulisannya tentang Junghuhn di National Geographic Indonesia terpilih sebagai “The Best International 2010” oleh National Geographic International Magazinemenyisihkan ratusan artikel dari 36 majalah National Geographic di luar Amerika. Pada 2011, dia mendapat Jakarta Book Awards IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) Jakarta karena dianggap telah “share knowledge and change lives through books”. Beberapa karyanya telah dibukukan, antara lain, Politik Kota Kita (2006); Onze Ong: Onghokham dalam Kenangan (2007); Sejarah yang Memihak: Mengenang Sartono Kartodirdjo (2008); dan Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie dan Nasionalisme. Karya puisinya dibukukan dalam Pura-Pura dalam Perahu (1998). Dia juga menjadi tim penulis buku muatan lokal DKI Jakarta Ragam Budaya Betawi (2001) dan kelompok kerja pengkajian muatan lokal DKI Jakarta yang dibentuk Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB, 2003). Dia pun peranh membuat film pendek Tayang Weta Un Lalan: Perjalanan Sejarawan Adrian B Lapian (2009) dan Memuja Rare Angon: Sekilas Tradisi Layangan Bali (2010). Kini, selain menjadi kolomnis di majalah Djakarta!, narasumber tetap untuk acara rutin di sebuah stasiun radio di Jakarta, juga menduduki jabatan Direktur Kelompok Penerbit Kobam (KPK).