Ismid Hadad, lahir di Surabaya, April 1940. Menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, Jakarta(1966); Parvin Fellow di Princeton University, AS (1980); meraih gelar MPA dari Kennedy School of Government, Harvard University, AS (1982). Mantan aktivis gerakan mahasiswa Angkatan 66 ini mengawali karier di bidang jurnalistik sebagai Redaktur Pelaksana Harian KAMI, kemudian mendirikan dan menjadi Pemimpin Redaksi pertama Jurnal Prisma(1971-1980); pendiri dan Direktur Eksekutif LP3ES (1975-1980); Ketua Pengurus Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE, 1992- 2005); Sekretaris Pengurus Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI, 1998-2006); Ketua Pengurus Yayasan Pembangunan Berkelanjutan (2002- sekarang); Direktur Eksekutif Yayasan Kehati (1998-2007); dan Ketua Pengurus Yayasan Pelangi Indonesia (2005-sekarang). Pendiri dan Ketua Pengurus Perhimpunan Filantropi Indonesia (2005-sekarang) ini juga pernah menjabat Managing Director PT Resource Development Consultant (Redecon, 1987-1998) dan Direktur Utama PT Indoconsult (1994- 1998). Dia kini bertugas sebagai Ketua Kelompok Kerja Mekanisme Pendanaan di Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI); Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Penghargaan Lingkungan Hidup “Kalpataru” dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Sejak 2007 menjadi penasihat Menteri Negara Lingkungan Hidup selaku Presiden COP-13 dan aktif sebagai perunding dan Sekretaris Delegasi RI pada Konferensi ke- 13 Negara-Negara Pihak (COP-13) UNFCCC di Bali (2007); anggota delegasi RI dan tim negosiasi untuk isu pendanaan perubahan iklim pada COP-14 di Poznan (Polandia, 2008), pada sidang-sidang persiapan untuk COP-15 di Bonn, Bangkok, Barcelona, dan Kopenhagen (Denmark). Pernah menjadi konsultan senior UNDP dan World Bank Jakarta untuk urusan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.