Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi

Krakatau Steel Menghadapi Tantangan Era Geopolitik Global

Tauhid Ahmad

Sebagai salah satu induk industri (mother industry) di hulu, industri besi baja dan komponen industri logam dasar lainnya berperan penting dalam perekonomian nasional. Dalam beberapa tahun terakhir kontribusinya, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun ekspor, meningkat pesat. Secara historis, PT Karakatau Steel (KRAS) dan berbagai anak perusahaannya menempati posisi strategis, baik sebagai perusahaan negara yang berdiri sejak awal tahun 1970-an maupun sebagai pemasok bahan baku vital industri lainnya. Perkembangan perusahaan besi dan baja terbesar di negeri ini sempat stagnan di masa Orde Baru hingga dekade awal milenium ini dan kemudian direstrukturisasi. Walaupun demikian, kondisi KRAS tidak baik-baik saja. Sebagian besar karena beban utang yang besar akibat investasi dalam proyek blast furnace yang dimulai pada 2012 agar KRAS semakin bergerak ke hilir memproduksi plat baja.

 Laporan Khusus ini berupaya mengurai situasi sulit yang dihadapi KRAS belakangan ini. Walaupun permintaan global maupun dalam negeri terus meningkat dan kinerjanya menunjukkan perbaikan signifikan jika dibandingkan sebelum masa pandemi Covid-19, namun perang Rusia-Ukraina dapat memengaruhi ketidakpastian perdagangan internasional, termasuk besi dan baja. Dengan mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan perusahaan, tantangan dan peluang apa saja yang dihadapi KRAS dalam upaya perbaikan ke depan, dan bagaimana agar industri besi dan baja nasional dapat berfungsi kembali sebagai BUMN yang memberikan dividen kepada negara.