Artikel ini merupakan ringkasan dari penelitian magister tentang artikulasi identitas kultural masyarakat dengan membahas dan menganalisis living manuscript, yaitu naskah kuno yang berada pada lokus budaya masyarakatnya, dalam konteks masyarakat adat Osing di Banyuwangi, Jawa Timur. Analisis dalam penelitian ini tidak hanya mengenai teks dan konteks masyarakatnya saja, tetapi juga menyoal aspek wacana dan strategi pelestarian sebuah warisan budaya, khususnya tradisi masa lampau yang masih eksis dan diwariskan turun-temurun hingga kini. Dengan menggunakan telaah kritis cultural studies, penelitian ini mampu menangkap dan mengungkap bagaimana living manuscript yang terbentuk melalui mocoan (pembacaan tembang) dijadikan sebagai sarana artikulasi identitas kultural dan sekaligus mengukuhkan bahasa Osing sebagai bahasa yang hidup (living language) dalam masyarakat adat Osing.
Kata Kunci : artikulasi, identitas kultural, living manuskrip, masyarakat Osing, mocoan