Kecenderungan gerakan mahasiswa kontemporer meromantisasi Reformasi 1998 telah menciptakan penilaian yang dangkal dan parsial tentang reformasi secara umum serta melanggengkan mitos agensi mahasiswa dalam perubahan struktural secara khusus. Kecenderungan itu, selain mengurung gerakan mahasiswa dalam tempurung masa lalu, juga terbukti menyebabkan kegagalan mengevaluasi anatomi kekuasaan secara komprehensif, sehingga tidak dapat mengantisipasi celah-celah gerakan saat itu jika ditransposisikan ke dalam konteks masa kini. Selain mengevaluasi persepsi umum di kalangan gerakan mahasiswa kontemporer mengenai Reformasi 1998, tulisan ini menelisik lebih lanjut kebangkitan mitos mahasiswa sebagai agen perubahan serta dampak dan relevansinya terhadap aktivisme mahasiswa masa kini, khususnya dalam menghadapi era disrupsi dan proliferasi ranah publik digital.
Kata Kunci : agen perubahan, gerakan mahasiswa, mitos, Orde Baru, ranah digital