Musik, Demokrasi, dan Perubahan Sosial

Volume 42, Nomor 3, Tahun 2023

Editorial

Musik, Politik, dan Demokrasi

Harry Wibowo

Hubungan antara musik dan politik, termasuk demokrasi, bersifat kompleks dan beragam. Walaupun demikian, sebagaimana karya seni lainnya, terlepas dari jenis atau genrenya, secara umum musik memiliki beberapa aspek dan posisi tertentu dalam kehidupan sosial politik.


Artikel

Mohammad Rizky Sasono : Dimensi Politis di Skena Musik Independen (Indie)

 

Artikel ini berfokus pada narasi musik independen (indie) sebagai ranah tempat gagasan dan praktik demokrasi dibayangkan dan diperjuangkan. Narasi tersebut mencakup periode awal prakti...


Artikel

Usman Hamid : Tujuh Pola Pelemahan KPK dan Merosotnya Negara Hukum

Reformasi 1998 telah berjalan selama seperempat abad, namun negeri ini belum bisa membebaskan diri dari belenggu korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Optimisme memberantas korupsi membuncah saat I...


Artikel

Aulia Mauludi : Teknologi, Musik Populer, dan Kampanye Pemilihan Presiden

Pembatasan waktu kekuasaan seorang presiden merupakan salah satu indikasi dari hidupnya demokrasi. Setiap datang waktunya kampanye, setiap calon presiden harus mampu meyakinkan rakyat bahwa pilihan mer...


Artikel

Dianto Bachriadi : Dua Dekade yang “Disia-siakan” Ketimpangan Penguasaan Tanah di Indonesia

Ketimpangan penguasaan tanah yang kronis di Indonesia sebagai warisan kebijakan agraria kolonial terus berlangsung, meski ada upaya untuk menguranginya secara radikal melalui program


Esai

Dua Puluh Lima Tahun Reformasi: Dari Reformasi Politik ke Reformasi Sosial?

Rustam Ibrahim

Adalah Eduard Bernstein (1852- 1930), ideolog dan politikus sosial-demokrasi Jerman, orang pertama yang s...