Harry Wibowo
Ketika dalam kumpulan Catatan Penjara-nya (Quaderni del carcere, 1929-1935) Antonio Gramsci menulis tentang intelektual (cendekiawan), dia menganggap intelektual sebagai individu terdidik dan secara organik berpengaruh terhadap formasi historis masyarakat atau kelompok sosial atau publik tertentu. Pengaruhnya dapat berwatak hegemonik atau sebaliknya berjuang untuk meraih hegemoni baru.
Harian The New York Times menurunkan berita tentang pidato Sutan Sjahrir pada sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Media dan kantor...
Cakupan intelektualnya yang luas menjangkau tema kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, agama, sejarah, dan pembangunan memberi kesan bahwa Soedjatmoko merupakan seorang generalis karena ...
Sejak pertengahan 1954 hingga awal 1955, dua intelektual Indonesia, Soedjatmoko dan Boejoeng Saleh berpolemik di media tentang krisis daya cipta, termasuk krisis karya sastra. Polemik ini dipicu kata p...
Memahami Soedjatmoko sebagai diplomat tidak cukup dari membaca karya-karyanya, berita atau cerita teman-teman dan muridnya. Diperlukan pemahaman bukan hanya teori dan praktik diplomasi berdasarkan
Hubungan antar-umat beragama di Indonesia sejak Mei 1998 tidak berjalan serasi, pun di kalangan umat muslim itu sendiri. Ujaran kebencian, tuduhan sesat, intimidasi, bahkan kekerasan ataupun persekusi ...
Airlangga Pribadi Kusman
Menulis warisan intelektual dari salah satu putra kandung Revolusi Agustus 1945 bernama Soedjatmoko adalah memasuki labirin renungan ref...
Dédé Oetomo
Dalam rangka Peringatan 100 Tahun Soedjatmoko pada 2022, yang diprakarsai oleh ketiga putri Soedjatmo...
Pradipto Niwandhono
Sosialisme di Indonesia dan Dunia Ketiga memiliki signifikansi, baik sebagai ideologi pembebasan dari...
Inaya Rakhmani
Tesis
Chris Wibisana
Trilogi Martin Aleida: Jalan Lain Meraih Keadilan