Transformasi Ruang Kota : Mencari Keadilan Sosial - Ekologis

Volume 40, Nomor 3, Tahun 2021

Editorial

Demokrasi: Antara Kota dan Negara

Harry Wibowo

Jika dimodelkan secara teoretis, demokrasi berwatak ganda: idealis dan realis. Yang idealis, mengacu pada tradisi kuna, pertama-tama polis Yunani, kemudian res publica Romawi. Realisme menguat setelah Revolusi Perancis 1789-1799: liberté, égalité, fraternité (kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan). Sebuah revolusi yang menjadi bagian dari transformasi besar Eropa. Dimulai sejak Revolusi Industri seabad sebelumnya berpusat di Inggris, yakni peralihan dari corak produksi feodalisme ke kapitalisme; transformasi dari monarki (demi kerajaan para bangsawan) ke republik (demi kepentingan umum). Epik historis yang meletakkan dasar bagi yang...


Artikel

Prathiwi Widyatmi Putri : Urbanisasi, Informalisasi, dan Krisis Sosial Ekologis: Imajinasi yang Melampauinya

Urbanisasi dan perkembangan kota di dunia, termasuk di negeri-negeri Selatan, mengikuti trajektori modernisasi. Namun, kota yang dianggap menjadi penanda kemajuan peradaban tetap meninggalkan berbagai kontradiksi, konflik, dan persoalan berupa ketimpangan, kemiskinan, dan mereka yang terpinggirkan dari akses pada sumber daya ruang maupun alam. Kontras dengan kota-kota...


Artikel

Muhtar Habibi : Laju Kapital dan Dinamika Kelas Ekonomi Informal Perkotaan

Transisi agraria di kawasan kapitalisme pinggiran seperti Indonesia tidak mengikuti jejak negeri di kawasan kapitalisme pusat. Di sini, banyak orang terlempar dari pertanian dan tak menemukan kerja upahan di perkotaan yang diatur negara. Sebagian menciptakan pekerjaan sendiri sementara yang lain terdampar dalam kerja upahan informal (tidak diatur negara). Pandangan um...


Artikel

Eka Handriana : Dari Krisis Sosial-Ekologis ke Ekologi Sosial: Kasus Suburbia Semarang

Krisis sosial-ekologis adalah suatu kondisi “timbunan derita” tempat unsur manusia dan non-manusia berpilin, yang menjadi “syarat” bagi ekspansi kapitalisme. Sebagai satu usaha untuk keluar dari krisis sosial-ekologis, penulis menggunakan konsep ekologi sosial untuk menerangkan kasus pengalaman empiris dalam menyulam puing-puing praksis kapital...


Artikel

Hardian Wahyu Widianto : Perubahan Ruang, Gentrifikasi, dan Akumulasi Kapital

Perubahan ruang kota akibat masifnya ekspansi properti selama dua dekade belakangan telah melanda banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Pandangan umum menganggap fenomena itu sebagai tahapan alamiah menuju “kota modern”, karena mampu menghapus citra kumuh dan kemiskinan sekaligus menyediakan berbagai kelengkapan fasilitas kota tingkat dunia. Akan t...


Artikel

Rita Padawangi : Wacana Kota Pintar dalam Transisi Agraria Perkotaan Indonesia

Wacana “kota pintar” (smart city) semakin populer sebagai topik pembahasan maupun kebijakan pembangunan perkotaan saat ini. Penerapan wacana kota pintar bervariasi dari benua ke benua, tetapi umumnya di Asia Tenggara istilah tersebut menyiratkan manajemen layanan kota yang efisien dengan penggunaan teknologi komunikasi dan informasi tercanggih. Bagaimanaka...


Artikel

Henky Widjaja : Proses Desa-Kota dan Generasi Terakhir Pertanian di Moncongloe

Transformasi wilayah perdesaan menjadi kota adalah proses yang mengubah tidak hanya lingkungan dan demografi saja, tetapi juga mata pencaharian di wilayah itu. Hal tersebut dicontohkan dari proses perubahan desa-kota yang sementara berlangsung di Moncongloe, sebuah wilayah perdesaan di Kabupaten Maros yang berbatasan dengan Kota Makassar. Secara visual, situasi dan ko...


Artikel

Hotmauli Sidabalok : Jalan Tol dan Tanggul Laut Semarang Demak dalam Perspektif Keadilan Lingkungan

Pembangunan tidak selamanya dimaknai oleh warga negara bisa memberikan keuntungan dan risiko yang sama oleh warga negara. Proyek Nasional Strategis Jalan Tol dan Tanggul Laut Semarang Demak adalah salah satu contoh pembangunan yang memunculkan ketidakadilan lingkungan bagi kelompok masyarakat rentan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, ekosistem pesisir, dan wilayah ...