Historiografi Indonesia: Menguak Kebenaran Sejarah

Volume 39, Nomor 2, Tahun 2020

Editorial

Ilmu, Hermeneutika, dan Historiografi

Daniel Dhakidae

Hanya dengan memahami sejarah masa Jepang di Indonesia, dalam konteks imperialisme, dan perluasan ekonomi industrinya, romusha bisa dipahami. Dalam suasana itulah Soekarno dan Hatta me- mutuskan untuk bekerja sama dengan Jepang, yang membuatnya dikenal sebagai koperator.

Kerja sama itu dijalankan dan menemui puncak dilema moral dalam romusha. Ratusan ribu pekerja dikirim untuk membangun apa saja yang menjadi infrastruktur perang, seperti perkebunan dalam ne- geri atau rel kereta api di Burma (Myanmar se- karang). Bekerja berat dalam kekurangan makan tidak lain dari pembunuhan massal. Dengan begitu, hanya seperlima dari mereka...


Artikel

Hilmar Farid : Masa Depan Sejarawan dan Sejarawan Masa Depan

Perkembangan teknologi komunikasi dan informatika berdampak besar terhadap studi sejarah. Digitalisasi sumber sejarah dalam berbagai bentuk tidak hanya memudahkan akses, tetapi juga membawa berbagai terobosan baru dalam metodologi sejarah. Tulisan ini mengidentifikasi berbagai perubahan tersebut dan pengaruhnya terhadap studi sejarah di Indonesia. Posisi sejarawan dal...


Artikel

Didi Kwartanada : Diingat Sekaligus Dihapuskan, “Cina” dalam Memori Kolektif dan Historiografi Orde Baru

Tulisan ini berawal dari asumsi populer bahwa Orde Baru menabukan segala hal yang berkaitan dengan ketionghoaan. Hal tersebut terkait dengan istilah “Masalah Cina”, ketika Tionghoa dianggap sebagai “masalah”, sehingga aktivitasnya perlu diawasi negara. Dengan latar belakang demikian, bagaimanakah Tionghoa direpresentasikan dalam memori kolektif...


Artikel

Daniel Dhakidae : Historiografi Orde Baru

Fokus utama tulisan ini adalah bagaimana sejarah ditulis pada masa otoritarianisme Orde Baru. Orde Baru mengontrol fakta dan dengan demikian mengontrol pengetahuan. Kontrol terhadap pengetahuan juga berarti kontrol terhadap interpretasi yang merupakan inti historiografi. Pada gilirannya, hal tersebut membuatnya mengontrol sejarah itu sendiri. Hal ini menjadi soal besa...


Artikel

Slamat Trisila : Mozaik Historiografi: Ingatan dan Peristiwa 1965-1966 di Bali dalam Film Dokumenter

Tulisan ini menelusuri kembali peristiwa kelam 30 September 1965 terhadap kekerasan (struktural) yang terjadi di seluruh Indonesia dan aras lokal, terutama Bali. Namun, tragedi 1965- 1966 sangat jarang bahkan “tabu” dibicarakan di tengah masyarakat Bali, karena dinilai akan mengganggu gemerlap pariwisata dan wajah Bali yang dikenal damai dan ramah terhadap...


Artikel

Reiza D Dienaputra : Mimpi Menjadikan Sejarah Sebagai Katja Benggala

Menjadikan sejarah sebagai katja benggala merupakan pesan kuat Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraannya pada 17 Agustus 1966 agar bangsa Indonesia dapat benar-benar membaca dan mau belajar dari sejarah sekaligus mengekstrapolasikannya bagi kepentingan masa kini dan masa yang akan datang. Dari realitas 74 tahun usia kemerdekaan, tampak sebuah kesan kuat bahwa bangs...


Artikel

Sri Margana : Historiografi Indonesia dari Nasionalsentris ke Globalsentris

Perkembangsan yang pesat dalam historiografi Indonesia modern telah melahirkan keragaman tema, keluasan substansi dan kedalaman analisis, namun belum dibarengi dengan perdebatan metodologis dan filosofis. Pemikiran alternatif tentang sentrisme juga mengalami kemandekan karena kuatnya belenggu cara pandang nasionalistik dalam historiografi Indonesia. Artikel ini mengis...


Artikel

Martin   Sitompul : Soegoro Atmoprasodjo: Penebar Benih Nasionalisme Indonesia di Tanah Papua

Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bergema, tidak banyak diketahui apa yang terjadi di Papua. Di bagian ujung timur negeri ini, akses komunikasi dan media informasi belum dapat meneruskan gaung merdeka. Di sisi lain, negara kolonial Hindia-Belanda berusaha untuk menjadikan Papua sebagai suku bangsa, bahkan negara yang terpisah. Lantas, siapak...


Artikel

Dhianita Kusuma Pertiwi, Ni Made Purnamasari : Gelora Api Perempuan yang Dipadamkan Kajian Historis dan Kekaryaan Charlotte Salawati dan Sugiarti Siswadi

Propaganda anti-komunisme yang digalakkan semasa Orde Baru tidak hanya melibatkan kekerasan struktural terhadap organisasi atau partai politik berhaluan komunis-sosialis, tetapi juga kekerasan fisik terhadap individu yang berafiliasi dengan organisasi-organisasi itu. Hal lain yang juga berimbas besar terhadap perkembangan di bidang ilmu pengetahuan di Indonesia adalah...


Artikel

Andi Achdian : Kaum Pergerakan dan Politik Kota Kolonial Surabaya, 1906-1942

Makalah ini membahas perkembangan politik pergerakan nasional Indonesia dan kaitannya dengan perkembangan politik kewargaan di kota kolonial Surabaya sejak 1906 hingga berakhirnya kekuasaan kolonialisme Belanda, Maret 1942. Tak dapat dimungkiri, kiprah politik kaum pergerakan anti- kolonial di Indonesia menjadi tema besar dalam kajian sejarah Indonesia modern. Namun, ...


Artikel

Samuel Gultom, Suryadi Radjab : Orde Baru dan Mitos Gerakan Mahasiswa

Sampai sekarang, gerakan (protes) mahasiswa di Indonesia masih mengalami kesulitan untuk keluar dari mitos yang membentuk kesadaran subjektif dan identitas sosial yang bersarang di kepala mereka. Memang tidak sedikit kalangan yang mencoba melakukan kritik dan demitologi- sasi, namun  upaya ini tetap tidak berhasil membongkar mitos itu. Bahkan, kritik yang radikal...


Esai

Teori Ekonomi dalam Strategi Pembangunan di Indonesia

Fachru Nofrian Bakarudin

Setiap praktik ekonomi pasti memiliki pende- katan atau teori. Dalam arti luas, praktik ekonomi mencakup aspek pembangunan, pertum- buhan, dan penerapan kebijakan serta program- program pemerintah. Setiap teori dalam ilmu eko- nomi diharapkan mampu menjawab tantangan ek...